Polygamy

http://www.dailymail.co.uk/news/article-2517924/The-odd-couple-Extraordinary-picture-tiny-frog-riding-beetles-leads-entries-amateur-photography-contest.html

Sebenarnya poligami terbagi menjadi dua jenis yaitu poligini dan poliandri. Poligini adalah sistem perkawinan yang didalamnnya terdapat seorang pria yang memiliki beberapa wanita sebagai istrinya dalam waktu yang bersamaan. Sementara poliandri adalah sistem perkawinan yang didalamnya terdapat seorang wanita mempunyai suami lebih dari satu orang dalam waktu yang bersamaan. 

Kenapa harus poligini? Jadi begini, jaman dulu kalo ada orang merdeka (pria) menikah dengan budak (wanita) maka anak yang dihasilkannya akan menjadi budak. Tentu saja mereka tidak ingin anaknya menjadi budak maka dari itu mereka harus membeli budak yang mereka sukai untuk dijadikan istri. Tetapi masalahnnya orang-orang yang mampu membeli budak itu kebanyakan adalah mereka yang sudah berkeluarga. Maka dari itu poligami menjadi hal yang dibolehkan. Istrinya kok mau ya dipoligami? yaaa...., kalo itu tanya langsu aja sama yang bersangkutan. Haha. Menurut gue istri-istri jaman dulu lebih realistis. Tau sendiri kan kalo jaman dulu itu punya anak bisa selusin nah mereka pasti mikir-mikir lagi jika bercerai nanti siapa yang memenuhi kebutuhan mereka sama anak-anaknnya. 

Poligami menurut KBBI Online adalah: 

/po·li·ga·mi/ n sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki atau mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yang bersamaan

Disini gue akan bahas soal alasan gue berada di kelompok yang pro dengan poligini. Jadi, gue setuju dengan poligini itu bukan karena gue suka dan ingin memiliki pasangan lebih dari satu atau karena agama Islam membolehkannya tetapi juga karena fakta-fakta yang terjadi di masa lalu, masa kini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan yang membuat gue setuju dengan poligami (poligini). Mari kita bahas satu per satu,

Fakta di masa lalu:

Pada zaman dulu perbudakan itu adalah hal yang wajar. Orang-orang sangat diuntungkan dengan meimiliki budak. Pekerjaan mereka menjadi lebih ringan tanpa harus membayar mereka yang menjadi budak. Ini jelas merupakan perilaku yang salah karena mengeksploitasi hidup orang. Undang-undang soal HAM juga ngga akan berfungsi karena budak-budak itu dianggap bukan manusia tapi sebagai alat yang dimiliki. Jadi ngga mungkin pemiliknya mau ngelepas budak begitu aja tanpa ada imbalannya. Nah, poligini merupakan solusi yang paling efisien dari masalah ini. 

Lanjut, Fakta di masa kini:

Pada masa kini dan masa yang akan datang populasi wanita akan lebih banyak dari pria. Berikut adalah data demografi penduduk dunia tahun 2015 ( Data ) ( Data lainnya ) Nah dari data-data itu dapat diketahui kalau dibeberapa negara jumlah wanita lebih banyak dibandingkan jumlah pria. Lalu yang jadi pertanyaan jika semua pria sudah memiliki pasangan maka wanita-wanita yang belum memiliki pasangan akan menikah dengan siapa? (tanyakan saja pada rumput yang bergoyang). semoga tidak terjadi tetapi coba banyangkan bila kalian, adik kalian, atau anak kalian yang wanita berada di posisi yang belum menikah sementara semua pria sudah memiliki pasangan. Mau jadi apa kalian? public property ? dan jalan keluarnya lagi-lagi adalah poligami.

Terakhir, kemungkinan di masa depan:

Sumber daya alam yang kita nikmati saat ini semakin lama akan semakin habis. Setiap negara akan berusaha mencari sumber daya alam lainnya yang dapat mereka gunakan. Negara-negara akan melakukan ekspansi ke berbagai wilayah yang memiliki sumber daya alam. Mereka akan berusaha semampu mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing dengan memiliki sumber daya alam tersebut meski harus dengan jalan peperangan. Di peperangan ini akan banyak peran dari para pria. Akibatnya sudah jelas yaitu jumlah pria akan semakin sedikit karena banyaknya pria yang tewas di medan perang. Selesai.

Bagi wanita mungkin akan sangat sulit untuk mau berbagi suami kepada wanita lain dan berpikir tidak ada satu wanita pun yang ingin berbagi. Tapi kenyataannya di Indonesai ada loh wanita yang ingin berbagi suami secara sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun. Dia juga berbagi suami kepada temannya sendiri. Ini true story diceritakan oleh Dr. Khalid Basalamah, MA

“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” 

(QS. Al-Baqarah:216)